Saya tidak lahir di sini, di tempat tinggal orang tua saya yang sekarang, melainkan di kampung halaman ibuk. Namun begitu, saya tidak melalui masa balita di sana, tetapi di sini, di kampung halaman bapak. Di sini, pendidikan TK nol kecil, nol besar sampai sekolah dasar saya tempuh sampai tamat. Di jenjang selanjutnya, yakni SMP saya bersekolah di kecamatan sebelah yang jaraknya sekitar dua puluhan menit jika ditempuh menggunakan sepeda motor. Sewaktu SMA saya sekolah di kota kabupaten. Lalu saya berkuliah di sebuah kampus negeri di Solo. Setelah pendadaran dan dinyatakan lulus, saya pulang kampung meski masih sering bolak-balik mengurus revisi dan wisuda.
Rentang waktu sejak selesai revisian hingga akhirnya wisuda cukup lama, dan yang saya lakukan adalah melakukan banyak hal yang hanya bisa dilakukan saat saya ada di rumah seperti berkebun dengan asiknya, membantu ibuk memasak, makan bersama keluarga dalam satu meja, dan banyak hal lainnya yang telah sangat saya rindukan. Untuk sekadar bertahan hidup dan membayar asuransi kesehatan, saya mengerjakan proyek kecil-kecilan mulai dari proyek pribadi semacam kriya dan penyuntingan, hingga proyek milik ibuk dengan membantu mengurus pesanan, menyiapkan kalau hendak pameran, atau kadang ikut serta juga dalam perlombaan. Kalau diingat-ingat, bahkan saya sempat mengikuti kelas tata boga dan mendapat bantuan alat dan sertifikat. Saya pribadi merasa masa "nganggur" kemarin itu tidak "nganggur-nganggur" amat, apalagi sia-sia. Saya merasa mendapat banyak hal tak terduga dan yang pasti saya bahagia.