Sebenarnya saya biasa saja sama yang namanya pantai. Bahkan cenderung malas kalau ke tempat yang satu ini. Apalagi kalau kesininya pas lagi hari libur.
Sekeluarga, kalau urusan pantai ibuk fans nomer satu. Dan Januari lalu akhirnya kesampaian juga ngajak ngeliat sunrise sekeluarga walaupun realisasinya terpaksa cuma bisa berempat karena 'saudara tua' nggak ikut.
Awal ide cuma dari ngobrol-ngobrol random di rumah pada suatu sore yang biasa. Antara saya (nggak terlalu nanggepin serius) - ibuk (semangat banget
Pagi harinya, pagi-pagi banget malah, dibangunin. "Ayo eh, jadi ke pantai nggak?"
Singkat cerita, intinya kami jadi ke pantai. Lupa jam berapa dari rumah, jelasnya sebelum subuh. Saya dan adik cowok saya
Oke, bekal siap, ganti siap, berangkat.
Pas dijalan galau, diantara pantai-pantai di Gunungkidul yang saya nggak tau berapa jumlah pastinya, yang jelas ada banyak pantai di sini, saya nggak ngerti mana pantai yang bisa dapet sunrise. Berhubung malu bertanya sesat dijalan, ya sudah, kami pun mencegat orang-orang yang beberapa baru pulang dari masjid. Setelah banyak nanya, dan yang ditanya kebanyakan juga pada nggak tau juga #heran bertemulah kami dengan ibu penjual jajanan pagi (arem-arem, risoles, dll).
"Krakal bisa, Pak!"
Di bukit yang ada di Krakal. |
sholat di bukit Krakal |
Ibuk sama adik -harusnya saya yang digandeng- |
di gubuk pinggir pantai itu mungkin jaket adik saya tertinggal -sampai saat ini masih misteri- |
ibuk-adik-saya-bapak dengan timer kamera yang nggak jelas |
Di Krakal kami turun dari bukit lalu sarapan pake ikan entah jenis apa, intinya ikannya enak. Top deh kalo masakannya ibuk. Setelah dari bukit, turun makan di pinggir pantai, sedikit main air, kami nggak langsung pulang. Belum selesai acara piknik dadakan itu. Belum. Selain ke Krakal, kami juga ke beberapa pantai lain. Sambung di tulisan berikutnya ya.
Mengejar Pantai #2, cooming soon. ^^
No comments:
Post a Comment