Judul : When Author Meets Editor (Cara Jitu Jadi Pengarang Novel Laku)
Pengarang : Luna Torashyngu & Donna Widjajanto
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit : 2012
SINOPSIS
Sejak
2005, terjadi booming pengarang di dunia
fiksi Indonesia. Mendadak banyak yang bisa menjadi pengarang fiksi. Mendadak
muncul nama-nama baru yang langsung melesat jadi bintang. Mendadak pula, banyak
yang ingin menjadi pengarang fiksi. Bukan hanya karena bisa dipuja-puji penggemar,
tampil di sana-sini, dan menang penghargaan ini-itu, tapi juga karena ternyata
bisa menghasilkan uang.
Apakah kamu punya mimpi yang sama?
Berbeda dari buku tip menulis lain yang ditulis oleh/dari sisi pengarang/editor
saja, When Author Meets Editor merupakan karya
kolaborasi antara pengarang novel teenlit bestseller, Luna
Torashyngu dan sang editor, Donna Widjajanto. Berdua mereka menyajikan rahasia
dan fakta di balik lahirnya pengarang fiksi andal dan novel-novel laris. Saling
melengkapi, duet pengarang-editor ini secara lengkap dan blak-blakan juga
membeberkan seluk-beluk dapur keramat bernama “Redaksi Penerbitan”.
Ketidaktahuan calon pengarang, seperti:
- cara mengirimkan naskah ke penerbit,
- prasyarat yang harus dipenuhi agar naskah diterbitkan,
- kesalahan sederhana yang membuat naskah langsung ditolak,
- tema tulisan yang disukai editor dan pembaca,
- kunci menjalin hubungan baik dengan editor, serta
- jurus rahasia untuk tetap konsisten berkarya
dijawab tuntas di sini berdasarkan pengalaman keduanya. Dilengkapi
contoh-contoh karya Luna, kamu akan semakin mudah mengasah kemampuan menulismu.
Bonus yang tidak boleh kamu lewatkan: Bocoran lengkap bab-bab naskah asli Mawar Merah: Matahari yang dihapus sehingga
tidak muncul dalam buku jadinya.
*
Akhirnya dapat juga buku ini setelah hampir setengah tahun buku ini diterbitkan. Alasannya karena saya terbiasa membeli buku sesuai daftar urutan (saya memiliki daftar buku-buku yang saya incar, ya semacam wish list begitulah). Meskipun kadang kalau bener-bener pengen saya lompati dulu urutannya. Haha. Ya maklum, masih pelajar :p. Nabung dulu baru bisa dapet.
Oke lanjut saja.
Saya beli buku ini karena jujur, saya penasaran. Saya baru nemu buku nonfiksi sejenis ini yang ditulis oleh dua orang yang berbeda profesi yaitu penulis dan editor. Dan sepanjang membaca buku ini ternyata perbedaan itu cukup mempengaruhi gaya tulisan mereka. Rasa-rasanya bisa dibedakan antara yang nulis Luna Torashyngu (penulis) dan Donna Widjajanto (editor).
Di pembahasan 'peramuan' naskah, dipaparkan banyak tips, cara, dan contoh-contohnya juga. Saya suka bagian ini karena tutorialnya lengkap dan mudah dimengerti. Dan saya juga sangat suka di bagian yang berhubungan sama penerbitan buku. Saat tiba dibagian yang itu dalam hati saya membatin 'Oh, jadi gitu ya prosesnya', 'Jadi editor itu tugasnya begini-begini', dan lain-lain. Buku ini -jujur- menambah banyak pengetahuan buat para (calon) penulis yang lagi nulis, yang punya naskah segunung tapi bingung apa yang harus dilakukan biar naskah bisa diterbitkan, yang pengen tau hak dan kewajiban penulis maupun editornya, dan masih banyak lagi. Pokoknya lengkap deh. Hehe.
Buku ini juga ngasih bocoran lengkap naskah asli novel karya Luna Torashyngu yang judulnya Mawar Merah:Matahari yang dihapus, jadi nggak muncul di naskah jadi yang edar di toko-toko buku. Ini sebagai contoh untuk poin yang membahas tokoh sempalan (pembahasan bagian revisi). Katanya bagian naskah ini dihapus karena keberadaannya tidak mempengaruhi jalan cerita utama dan bikin naskah jadi terlalu tebal. Karena saking penasarannya saya buru-buru baca naskah yang dihapus ini. Ketika sampai di akhir halaman, saya sangat setuju kalo potongan naskah ini adegannya seru. Namun saya belum ketemu dengan yang dimaksud 'tidak mempengaruhi jalan cerita utama'.
Plak! Lalu saya sadar kalo saya belum baca buku Luna Torashyngu yang satu itu.
Hehe.
Intinya saya suka buku ini secara keseluruhan. Recomended deh buat yang pengen nerbitin novel.
Sukses!
Sekian, dan terimakasih sudah membaca. :)
Apakah kamu punya mimpi yang sama?
Saya beli buku ini karena jujur, saya penasaran. Saya baru nemu buku nonfiksi sejenis ini yang ditulis oleh dua orang yang berbeda profesi yaitu penulis dan editor. Dan sepanjang membaca buku ini ternyata perbedaan itu cukup mempengaruhi gaya tulisan mereka. Rasa-rasanya bisa dibedakan antara yang nulis Luna Torashyngu (penulis) dan Donna Widjajanto (editor).
No comments:
Post a Comment